Cari Blog Ini

Senin, 03 Desember 2012

Diego Mendieta Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari sepak bola Nasional. Mantan striker Persis Solo versi PT Liga Indonesia (LI), Diego Mendieta meninggal dunia di Rumah Sakit Dr Muwardi, Solo sekitar pukul 00.02 dini hari tadi.
Saat ini Diego masih disemayamkan di kamar jenazah rumah sakit setempat sambil menunggu kepastian dibawanya dia kembali ke negara asalnya, Paraguay. "Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Rudy (Wali Kota Surakarta, FX Hadi 'Rudy' Rudyatmo). Beliau yang langsung memerintahkan agar jenazah Diego segera dipulangkan ke Tanah Airnya," ungkap Arum, salah seorang saudara Diego.
Arum sendiri belum bisa menjelaskan secara detil tentang penyebab meninggalnya striker yang musim lalu menyumbang delapan gol bagi tim Laskar Sambernyawa tersebut. Kondisinya masih terlihat shock.
Sementara itu dirigen Pasoepati, Andre 'Jaran' mengaku pada Senin (3/12) malam sempat dikabari Arum yang memberitahukan bahwa Diego dalam keadaan kritis. "Pukul 21.00 saya di-BBM Mbak Arum. Dia bilang kalau Diego kritis. Setelah itu saya langsung ke rumah sakit," ungkapnya.
Lahir dengan nama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero di Assuncion, Paraguay, 13 Juni 1980, eks penyerang Persitara Jakarta Utara itu meninggalkan satu istri dan tiga orang anak yang semuanya berada di Paraguay. Diego sebelumnya sudah tiga kali keluar masuk rumah sakit dengan yang terakhir di RS DR Muwardi Solo.
Di dua rumah sakit awal, Diego dirawat karena menderita tipus, tapi saat terbaring di rumah sakit terakhir, Diego mengeluhkan sakit di kepalanya. Diego Mendieta tak hanya meninggalkan istri dan tiga anak, tapi juga catatan kelam bagi klub-klub sepak bola kita: gaji menunggak berbulan-bulan.
Miris, tragis. Mendieta menghembuskan nafas terakhir di RS Moewardi Solo, Senin (3/12) malam. Informasi yang diterima menyebutkan, pemain kelahiran Paraguay 13 Juni 1980 bernama lengkap Diego Antonio Mendieta di Assuncion meninggal lantaran penyakit tifus dan infeksi saluran pencernaan..
Selama sakit, Mendieta tak punya uang untuk beli obat. Dia sama sekali tak punya simpanan dana, lantaran klub yang dibelanya belum mencairkan gaji dan itu sampai berbulan-bulan. Terakhir, striker jangkung itu membela Persis Solo versi PT Liga Indonesia. Prihatin dengan Mendieta, Pasoepati, fans setia Persis, menggalang aksi dana. Hanya saja, tak cukup, sebab Mendieta butuh dana banyak untuk biaya perawatan.
Mendieta, dengan kondisi keuangan megap-megap, bertarung dengan penyakit. Doa-doa dipanjatkan, berharap Mendieta segera sembuh. Namun apa boleh buat, takdir berkata lain. Mantan pilar Persitara Jakarta Utara pergi untuk selama-lamanya. Belum diketahui di mana Mendieta akan dikebumikan. Istri dan anaknya kini berada di Paraguay.
Di Indonesia, tak hanya Mendieta yang pusing memikirkan gaji. Harus diakui, sebagian besar klub, baik yang berada di bawah PT Liga maupun PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) tak punya dana cukup untuk membayar gaji dan pelatih. Yang menyedihkan, di tengah kondisi seperti ini, kisruh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia – Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) belum juga usai. Sebagai institusi tertinggi sepak bola, PSSI dan KPSI seharusnya lebih fokus memikirkan nasib klub maupun pemain, ketimbang kepentingan masing-masing. Kalau kata Agum Gumelar, Mantan Ketua Umum PSSI, kedua kubu jangan mengedepankan ego. Di Indonesia, pemain tak hanya dituntut loyal kepada klub, tapi juga harus sering mengelus dada lantaran hak yang seharusnya diterima tiap bulan tak berjalan sesuai perjanjian.
“Kata dokter, aku terlalu banyak pikiran. Bagaimana tidak banyak pikiran, kalau gaji belum lunas,” kata Mendieta pada suatu hari di bulan November silam. Seandainya saja gaji lancar dan Mendieta punya uang cukup untuk berobat, mungkin ceritanya bisa lain. Soalnya, karena tak ada uanglah, Mendieta memutuskan untuk keluar dari rumah sakit. Akan tetapi, sakit yang terus menggerogoti memaksanya untuk kembali masuk perawatan.
Kita berharap, tak ada lagi Mendieta-Mendieta yang lain. Ini menjadi pelajaran, khususnya bagi klub. Biar bagaimana pun, klub harus bertanggungjawab memenuhi apa yang menjadi hak pemain. Karena tanpa itu, muskyil pemain bisa bermain maksimal. Bukankah mereka juga punya keluarga yang harus dihidupi?
Selamat jalan, Mendieta. Tenanglah di alam barzah sana.

1 komentar:

  1. Dapatkan keseruan dengan deposit minimal 10ribu di Donaco Poker...Menangkan bonus jackpot hingga puluhan juta rupiah tanpa ribet...

    Dapatkan Juga Bonus Dari Donaco Poker...
    - Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
    - Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
    - BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
    - BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
    - BONUS KEJUTAN LAINNYA

    Hubungi Kami Secepatnya Di :
    WHATSAPP : +6281333555662

    BalasHapus