Cari Blog Ini

Sabtu, 15 Oktober 2011

PAKTA INTEGRITAS CUMA ANGIN LALU

masih inget sama pakta integritas ? ya. pakta yg dibuat oleh Save Our Soccer dan Aliansi Suporter Indonesia ini saat ini hanya dianggap angin lalu dan seolah dilupakan.konon katanya pakta ini dibuat untuk upaya membebaskan sepak bola dari politik,dan harus ditanda tangani oleh para peserta calon ketua umum PSSI tahun 20010/2011 kira-kira bunyinya seperti berikut :

1. Bahwa saya akan melaksanakan seluruh amanat kongres PSSI sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
2. Bahwa saya akan menaati hukum atau undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia, baik yang berhubungan dengan sepak bola maupun di luar sepak bola.
3. Bahwa saya akan menjadi pengurus PSSI hanya untuk kepentingan kemajuan sepak bola Indonesia, bukan kepentingan golongan atau kepentingan parpol apa pun.
4. Bahwa saya tidak akan melanggar statuta FIFA maupun peraturan lain yang mengikat dan harus dipatuhi PSSI.
5. Bahwa saya tidak akan menggunakan kekayaan organisasi PSSI di tingkat pusat maupun daerah, baik kekayaan yang berwujud maupun tidak berwujud, untuk kepentingan di luar sepak bola Indonesia.
6. Bahwa saya bersedia mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai pengurus PSSI apabila melanggar salah satu atau lebih dari apa yang saya nyatakan di atas, melalui mekanisme dan ketentuan yang berlaku di PSSI.
7. Bahwa saya siap melepas jabatan saya di instansi pemerintah, pengda, pengcab, dan klub yang ikut dalam kompetisi di lingkup PSSI, sehingga tak ada rangkap jabatan.
8. Bahwa saya bersedia keluar sebagai kader partai aktif dan hanya berkonsentrasi pada kepengurusan PSSI.
Dan ironisnya ketika ketum PSSI melanggar statuta dan telah pula melanggar pakta integritas sendiri seolah-olah mereka tutup telinga dengan apa yang terjadi. Mungkin in sudah saatnya pssi dilaporkan ke FIFA dan gue berharap indonesia terkena suspend dari FIFA biar semua pada mikir kalo ketum PSSI dipilih untuk jadi pemimpin bukan penguasa. so gak apa-apa sepakbola indonesia di SUSPEND beberapa tahun dan setelah itu mulai dari NOL kita bangun sepakbola negri ini dengan orang yg benar-benar tulus membangun sepakbola INDONESIA. kalau sepakbola kita terus dipolitisasi seperti ini jangan berharap sepakbola kita bisa berbicara banyak di kancah internasional. karena sepakbola akan terlihat lebih indah jika tidak dicampur adukkan dengan embel-embel kelompok atau segelintir golongan.yg akan jadi korban ya pemain, suporter dan seluruh rakyat indonesia. REVOLUSI BELUM BERAKHIR !!!!!!!!!!!!!!!!

Rabu, 12 Oktober 2011

KRONOLOGIS TENTANG MANAJEMEN PERSIJA ( ASLI )

JakOnline-Berikut Kronologis PT yang selama ini ada di Persija, mulai dari PT. Persija Jaya, PT. Persija Jaya, dan PT. Persija Jaya Jakarta
PT Persija Jaya dibentuk untuk memenuhi persyaratan kepesertaan Persija di ISL 2008-2009
PT Persija Jaya sahamnya dimiliki oleh 7 orang (DS,MN,PG,BE,BC,SS dan ZU) dengan janji bahwa nanti klub2 amatir akan dibagi saham sehingga Ketua Umum Persija TTmemberikan mandate untuk menjadi Administrator Persija di ISL 2008-2009
PT Persija Jaya mengalami masa sulit akibat “partai usiran” di Solo, Malang dan Jepara sepanjang musim 2008-2009.

PT Persija Jaya kemudian mencari investor baru, dan muncullah nama Edy Joenardi
Mayoritas klub amatir Persija tidak setuju dengan Edy Joenardi, Pemda DKI “keberatan” sehingga Ketua Umum Persija TT secara resmi menolak rencana Edy Joenardi masuk ke Persija. Kemudian TT mencabut mandat PT Persija Jaya sehingga PT Persija Jaya VAKUM.

Memasuki musim 2009-2010 sebenarnya Persija tidak memiliki badan hukum pada saat pendaftaran, namun mendapatkan kelonggaran dari PSSI dan BLI. Baru pada pertengahan musim dibentuk PT Persija Jakarta. Namun pembentukan PT ini tidak mulus dikarenakan Pemda DKI keberatan dengan komposisi kepemilikan saham serta manajemen. Sementara TT juga tidak kunjung mendapatkan persetujuan dari KSAL untuk menjabat sebaga Komisaris Utama PT Persija Jakarta. (Salah satu hal adalah dikarenakan TT diadukan melakukan tindakan korupsi oleh BC, hal ini kemudian tidak terbukti). PT Persija Jakarta kemudian tidak mendapatkan pengesahan dari Menkumham.

Menjelang musim 2010-2011 dibentuk PT Persija Jaya Jakarta (Benny Erwin sebagai Direktur Utama) dan mendapat mandate dari TT sebagai administrator Persija musim 2010-2011.
Pada tanggal 30 Juli 2011 Persija mengadakan RUA di Hotel Grand Cempaka dan menghasilkan Ferry Paulus sebagai Ketua Umum yang baru
Tanggal 9 Agustus 2011 PT Persija Jaya Jakarta mengadakan Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa dan menghasilkan susunan manajemen yang baru yaitu : Saifullah (Walikota Jakpus) dan FP sebagai Direktur Utama.

Susunan Manajemen PT Persija Jaya :

Komisaris Utama : Djajat Sudrajat (almarhum)

Komisaris : M. Nigara

Komisaris : Pintor Gurning

Direktur Utama : Benny Erwin

Direktur : Bambang Sutjipto

Direktur : Soni Sumarsono

Direktur : Zulfikar Utama

7 Nama diatas sekaligus menjadi pemegang saham PT Persija Jaya.
Masalah KRUSIAL :

1. Sejak awal (tahun 2008) M.Nigara tidak pernah menyatakan persetujuan menjadi Komisaris ataupun menjadi pemegang saham namun tiba-tiba namanya sudah tercantum di Akta Notaris pendirian PT.

2. Secara Legal Formal, PT Persija Jaya dimiliki oleh 7 nama diatas tersebut. (BUKAN MILIK klub2 amatir Persija)

3. PT Persija Jaya pada tahun 2009 hampir menjual saham dan hak pengelolaan Persija kepada Edy Joenardi , tanpa sepengetahuan Ketua Umum Persija saat itudan persetujuan klub2 amatir Persija( Hal ini membuat Ketua Umum saat itu Toni Tobias mencabut mandate pengelolaan Persija dari PT Persija Jaya). Untung hal ini tidak terjadi karena akhirnya ketahuan siapa Edy Joenardi itu sebenarnya. Sejak itu PT Persija Jaya VAKUM.

4. Pada Agustus 2011 Bambang Sutjipto mendaftarkan PT Persija Jaya untuk mengikuti Verifikasi PSSI (Bambang Sutjipto mengaku sebagai Direktur Utama PT Persija Jaya), Dokumen yang diserahkan hanya Akta Notaris Pendirian PT serta Pengesahan PT dari Menkumham. Makanya nilai verifikasi mereka hanya 11.

5. Benny Erwin merasa bahwa dirinya sebagai Direktur Utama PT Persija Jaya tidak diberitahu oleh Bambang Sutjipto bahwa PT Persija Jaya akan mendaftar ke PSSI.

6. Setelah berbagai manuver politik yang dilakukan gagal, maka secara tiba2 PT Persija Jaya mengubah susunan Direksi, Pintor Gurning ditunjuk menjadi Direktur Utama dan hal ini langsung diberikan sebelum Rapat Exco PSSI Jumat yang lalu sehingga keputusan Rapat Exco PSSI memutuskan PT Persija Jaya sebagai administrator Persija di Kompetisi berikut dengan alasan seperti yang diberitakan di media massa.(JO) ... dengan membaca artikel ,ini kita bisa mengambil sikap untuk cerdas dalam bersikap maupun bertindak, PERSIJA YA JAKMANIA, PERSIJA YA BEPE, DAN YANG JELAS PERSIJA BUKAN JAKARTA FC !!!!!!!!