Cari Blog Ini

Rabu, 16 Mei 2012

Sebuah Catatan, Pemecah Mitos Dari Timur Indonesia!

sebuah mitos yang diakui oleh seluruh peserta Liga Super Indonesia, Stadion Mandala Jayapura terkenal sebagai stadion yang angker bagi siapapun tamunya. Setiap tim yang bertandang ke stadion Mandala sangat sulit untuk meraih kemenangan. Selain karena faktor permainan Persipura yang bagus karena tampil di hadapan publiknya sendiri, hal ini juga dikarenakan karena faktor cuaca yang sangat panas di kota Jayapura tersebut.
Persija Jakarta yang hanya membawa 18 pemain untuk menjalani tour maut ke tanah Papua tampil cukup bagus di pertandingan melawan Persipura yang digelar Minggu 13/5 di stadion Mandala Jayapura. Memanfaatkan serangan balik, akhirnya Persija mampu memecah kebuntuan di menit ke-35 lewat kaki Rahmat Afandi setelah memanfaatkan kesalahan barisan pertahanan lawan. Sepakan kerasnya memantul salah seorang pemain belakang Persipura dan kiper Yoo Jae Hoon tak mampu mengantisipasi arus bola karena posisinya yang sudah terlebih dahulu salah langkah. 0-1 Persija memimpin hingga akhir babak pertama usai.

Babak kedua, serangan lebih didominasi oleh Persipura. Menguasai lapangan tengah sejak babak kedua dimulai membuat pertahanan Persija harus bekerja ekstra keras mengantisipasi serangan demi serangan yang datang bertubi-tubi dari segala arah. Disiplinnya pertahanan Persija dalam menjaga daerahnya membuat frustasi pemain Persipura sehingga para pemain Persipura sering melakukan tembakan dari luar kotak pinalty. Hingga peluit akhir berbunyi skor tidak berubah dan akhirnya untuk yang pertama kalinya sejak awal digulirkannya Liga Super Indonesia Persija mampu meraih kemenangan di Stadion Mandala Jayapura.
Kemenangan ini membuat emosi para supporter Persipura. Sebelum pertandingan usai, di menit ke-87 terjadi kericuhan di tribun bukit Stadion Mandala. Polisi sempat mengeluarkan gas air mata untuk meredam kericuhan supporter. Tak hanya itu, dari tribun utara, tribun selatan, dan tribun Liverpool serentak melakukan pelemparan botol ke dalam lapangan. Dan puncaknya, setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan keadaan di Stadion Mandala semakin tidak bisa dikendalikan. Polisi sempat berkali-kali melakukan tembakan peringatan ke arah atas namun supporter Persipura yang sudah terlanjur emosi semakin tidak bisa dikendalikan dan akhirnya membakar ban untuk memblokade jalan keluar stadion. Tak hanya itu, kobaran api terlihat jelas di dalam Stadion Mandala sehingga membuat suasana di sekitar Stadion Mandala jadi semakin mencekam. Imbasnya, pemain Persija tertahan beberapa lama di dalam Stadion sebelum akhirnya dievakuasi lewat jalur laut.
Lepas dari peristiwa kerusuhan itu, Persija telah berhasil memecahkan mitos bahwa tak ada satupun tim di Indonesia Super League yang mampu mengalahkan Persipura di Stadion Mandala. Namun hari ini, Persija mampu melakukan itu setelah berjuang keras melawan serangan yang bertubi-tubi dari lawan dan tekanan mental dari supporter lawan. Tidak ada yang mustahil dalam sepakbola. Selama kerja keras dan semangat juang itu ada, maka hasil maksimal akan sangat mungkin didapat. Dan semua itu telah nyata ditunjukkan dalam pertandingan kali ini. Hanya kerja keras dan semangat juanglah yang mampu mematahkan mitos Mandala. Sekian….

1 komentar: