Berita duka datang dari Persebaya yang berlaga di Divisi Utama
(DU) PT Liga Indonesia (LI). Kiper gaek, Ngadiono meninggal dunia,
Selasa (19/6/2012) malam karena penyakit tumor lambung. Rencananya,
kiper berusia 32 tahun ini akan dikebumikan di daerah asalnya, Kendal
Jawa Tengah (Jateng). Kabar meninggalnya Ngadiono dibenarkan manajer Haries Purwoko. "Benar,
Mas. Almarhum meninggal selepas Isya," kata Haries. Haries menceritakan,
sejak tiga bulan ini Ngadiono menjalani rawat jalan di salah satu rumah
sakit di Semarang. Tapi Ngadiono akhirnya meninggal karena sakit tumor
di lambungnya.
"Kami atas nama manajemen mengucapkan bela
sungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapat tempat mulai di
sisi-Nya," ucap Haries.
Saat masih ditangani Subangkit, Ngadiono
selalu menjadi pilihan utama di bawah mistar. Ngadiono pertama kali
merasakan sakit di lambungnya sehari sebelum pertandingan lawan
Persitara, tepatnya 4 Februari 2012 silam. Saat itu, menurut Subangkit,
Dion, sapaan akrabnya, mengeluh sakit di lambungnya sehingga harus
menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo.
Sejak saat itu, eks kiper
Persija ini harus non aktif karena menjalani perawatan tumor lambung.
Posisinya digantikan kiper muda, Thomas Rian Bayu. "Sejak sakit, dia
minta untuk tidak diteruskan kontraknya. Tapi kami dari manajemen masih
memenuhi haknya," jelas Haries.
"Kami merasa kehilangan. Sebab
Almarhum adalah pemain senior yang bisa mengayomi pemain muda. Dia
adalah pemain yang tidak neko-neko," imbuh Haries. Haries mengungkapkan,
sebelum Ngadiono, kapten Cucu Hidayat juga berduka karena istrinya
meninggal dunia, Sabtu (16/6/2012) malam.
Semasa hidup, Ngadiono
pernah membela Persebaya, sebelum adanya dualisme. Selain itu, ia juga
pernah membela panji Persija. "Keluarga Besar Jak Online mengucapkan
turut berduka cita atas meninggalnya Ngadiono, eks kiper Persija
Jakarta." tulis @JakOnline