Ismed Sofyan, siapa orang yang tidak mengenal nama
tersebut ? Seorang pemain yang berasal dari Tanah Rencong, seorang
pemain yang sejak 11 tahun lalu membela tim Macan Kemayoran,
dan seorang pemain yang selalu diteriakan namanya ketika Persija Jakarta
mendapatkan tendangan bebas. Pemain yang pernah merumput bersama
Persijatim Jakarta Timur ini telah melekat di hati Jakmania, dan juga
dia telah berhasil menjadi ikon dari klub ibukota ini.
Sejak kedatangannya ke Persija pada tahun 2002, Ismed Sofyan selalu
menjadi pilihan utama pelatih di posisi bek kanan. Pemain yang satu ini
tidak pernah absen atau duduk di bangku cadangan saat Macan Kemayoran bertanding, kecuali jika terkena akumulasi kartu dan cedera yang membuatnya harus rela tidak berjuang bersama Macan-macan lainnya di dalam lapangan.
Berikut adalah petikan wawancara kami dengan pemain bernomor punggung 14 tersebut :
1. Apa arti Persija Jakarta bagi anda ?
Persija Jakarta adalah klub yang sangat saya cintai, klub ini selalu memiliki ambisi untuk menjadi yang terbaik di Indonesia.
2. Persija musim ini dihuni oleh pemain-pemain muda, apakah ada perbedaan dengan musim sebelumnya ?
Pasti terdapat perbedaan, kalau sekarang saya harus banyak memberikan
masukan, motivasi dan support kepada pemain yang lebih muda usianya
dibandingkan saya. Sebelumnya tim ini dihuni oleh pemain-pemain yang
mayoritas menghuni Tim Nasional Indonesia, lebih mudah untuk bekerjasama
dengan mereka di dalam lapangan karena factor pengalaman mereka.
3. Persija sekarang dengan sebelumnya tentu berbeda, ada tanggapan ?
Perbedaan yang cukup terlihat dengan kasat mata, kalau dulu,
masyarakat sepak bola dan Indonesia melihat Persija adalah tim yang
paling kaya secara materi, namun tahun ini perbedaan itu terlihat jelas,
tapi apapun itu, saya akan selalu berusaha yang terbaik untuk Persija
Jakarta.
4. Anda dan Bambang Pamungkas adalah pemain yang telah melekat di hati The Jakmania, bagaimana perasaan anda ?
Saya sangat senang dan bahagia bisa menjadi ikon klub
sebesar Persija Jakarta. Hal ini tidak terlepas dari dukungan penuh
Jakmania yang tidak henti-hentinya memberikan semangat kepada tim dan
saya pribadi sebagai seorang pemain. Saya berkostum oranye ini sudah 11
tahun, dan itu waktu yang tidak sebentar.
5. Bagaimana tanggapan anda tentang Jakmania ?
The Jakmania adalah pemain kedua belas untuk saya pribadi. Merekalah
yang tidak pernah berhenti bernyanyi dan memberikan semangat buat tim
Persija Jakarta dimanapun kami berada. Saya sangat salut dan bangga
dengan The Jakmania.
6. Sejak bermain di klub Macan Kemayoran, kenangan apa yang tidak dapat anda lupakan ?
Final Liga Indonesia tahun 2005 melawan Persipura Jayapura, karena di
tahun yang sama, Kami berhasil masuk juga ke dalam final Copa Dji Sam
Soe melawan Arema Malang, saya kagum bagaimana Stadion Utama Senayan
(Saat ini menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno) penuh sesak dan
menjadi lautan berwarna oranye. Satu lagi hal yang tidak bisa saya
lupakan adalah gol yang saya buat saat melawan Persik Kediri di Stadion
Lebak Bulus, gol dari jarak kurang lebih 40 meter dan merupakan gol
terbaik saat itu. Dan kabarnya masuk ke dalam gol terbaik ESPN
7. Siapakah di Persija Jakarta yang paling berpengaruh untuk anda ?
Seluruh pemain, pelatih dan official manajemen sangat berpengaruh
bagi saya. Karena menurut saya kami adalah satu tim, sudah sepantasnya
kami saling bahu membahu satu sama lain.
8. Adakah kebiasaan anda yang selalu diingat oleh teman-teman anda di Persija Jakarta ?
Kebiasaan khusus tentunya tidak ada rasanya, hanya kalau ada
tendangan bebas, mereka selalu menyebut nama saya “Ismed.. Ismed..
Ismed…”
9. Sebagai pemain, apa yang anda ingin lakukan untuk Persija Jakarta ?
Sebagai seorang pemain, hanya satu yang ingin diberikan saya untuk
Persija, sesuatu yang terbaik untuk klub ini, apalagi kalau bukan gelar
Juara ?
10. Apakah anda akan mengakhiri karir anda di Persija Jakarta ?
Harapan saya ingin mengakhiri karir saya di tim yang sangat saya
cintai ini, itupun dengan satu syarat, bahwa Persija masih membutuhkan
tenaga saya.
11. Jika anda gantung sepatu nanti, apa yang akan anda lakukan ?
Saya ingin menjadi pelatih sepak bola
12. Siapakah sosok yang paling berpengaruh dalam karir sepak bola anda?
Keluarga adalah motivasi saya dalam bermain sepak bola, karena doa dari mereka, saya masih bisa bermain sampai saat ini..
13. Disela-sela tidak ada jadwal latihan dan pertandingan, apa yang biasa anda lakukan ?
Tentu waktu seperti ini akan saya manfaatkan bersama keluarga, karena
kalau jadwal kompetisi padat, waktu bersama mereka akan menjadi
sedikit. Maka itu, saya tidak pernah sia-siakan waktu saya bersama
keluarga.
14. Adakah tempat liburan favorit bersama keluarga ?
Secara khusus tidak ada tempat favorit, namun biasayanya kami selalu ke pantai jika sedang berlibur.
15. Makanan apa yang paling anda sukai, kenapa ?
Mie Aceh, ini makanan kesukaan saya sejak kecil
16. Klub manakah yang paling sulit anda kalahkan sebagai seorang pemain ?
Persipura Jayapura
17. Siapakah pelatih favorit anda ?
Bernard Schumm, beliau adalah pelatih saya di Tim Nasional U-19
18. Diumur anda yang sudah tidak muda lagi, anda tetap mampu menjaga kondisi fisik dan teknik anda, ada cara tersendiri untuk itu ?
Satu hal yang pasti, saya selalu berusaha untuk berlatih dan memiliki
waktu istirahat yang cukup. Kerja keras dalam proses latihan sangat
membantu karir saya dalam bermain sepak bola. Tidak lupa berdoa kepada
Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan kesehatan.
19. Apa arti nomor punggung 14 milik anda ?
Secara khusus tidak ada artinya, namun saya sudah melekat dengan nomor punggung 14 sejak masih bermain di junior.
20. Apa harapan anda bagi Persija Jakarta dan sepakbola Indonesia ?
Sebuah harapan sebelum saya pensiun adalah membawa Persija Jakarta
juara di Indonesia. Saya juga ingin kompetisi sepak bola di Indonesia
ini menjadi profesional, jujur dan fair play. Tujuan utamanya adalah Tim
Nasional Indonesia mempunyai pemain sepak bola yang berkualitas dan
bisa membuat harum nama bangsa Indonesia di kancah dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar