Musim 2011-2012 skuad Persija Jakarta
diisi oleh pemain-pemain muda. Kebijakan ini juga yang membuat Persija
Jakarta mendapat apresiasi positif dalam rapat evaluasi Indonesia Super
League Agustus lalu. Salah satu pemain muda yang mendapat sorotan adalah
Rudi Setiawan. Pemain kelahiran 13 Januari 1993 ini menjawab
kepercayaan pelatih dengan bermain apik di sejumlah pertandingan Macan
Kemayoran.
Musim lalu anda menjadi pemain
Persija U-21 dan Persija Senior. Terlebih di Persija Senior anda mulai
dipercaya pelatih untuk bermain. Bagaimana anda menyikapi semua ini?
Saya sangat senang sekali karna dapat
dipercaya di tim senior dan tim junior, itu sangat menambah jam terbang
saya di lapangan dan mental bertanding saya juga menjadi matang.
Supporter Persija Jakarta mulai menganggap anda calon pemain bintang Macan kemayoran. Bagaimana anda menyikapi tanggapan ini?
Saya sangat menyambut baik tanggapan
positif ini. Ini menjadi salah satu tantangan terbesar saya untuk
membuktikan dan menjadi acuan untuk bisa lebih berkontribusi besar
untuk tim.
Musim 2011/12 anda mendapat
kesempatan berlatih dan bermain bersama pemain-pemain senior. Seberapa
besar pengaruh ini kepada karir anda kedepannya?
Ini pengalaman yang sangat berharga
untuk saya pribadi kedepannya, karena di tim ini diisi oleh
pemain-pemain yang sangat patut untuk di contoh, misalnya: mas Bambang
Pamungkas, bang Ismed sofyan, bang Leo Saputra, bang Rachmat Afandi,
dll.
Siapakah pemain yang paling dekat dengan anda?
Saya paling dekat dengan bang Syahroni, bang Rachmat Afandi, dan Precious.
Siapa yang pertama memanggil anda dengan sebutan “Bogel” ?
Hahaha.. Susah untuk menjawab ini
sepertinya, siapa yg pertama kali memanggil saya dengan sebutan ini.
Semenjak saya masuk akademi sepak bola, saya sudah akrab dengan sebutan
ini oleh pelatih dan teman-teman saya.
Bisa ceritakan perjalanan karir anda hingga berada di Persija Jakarta sampai saat ini?
Saya pertama kali bermain bola di SSB
Serpong tahun 2004-2005. Setahun di SSB Serpong saya mendapat panggilan
timnas Indonesia U11 Kanga Cup di Australia, setelahnya dari timnas U11
saya pindah ke Villa 2000 Football Academy. Pada tahun 2006 saya
mengikuti kejuaraan Medco memperkuat tim DKI Jaya dan membawa DKI Jaya
juara 2 Nasional.
Selanjutnya tahun 2007 saya mengikuti
MUPC (Manchester United Premiere Cup) di Singapura dibawah naungan Villa
2000 kami berhasil di peringkat IV dan saya menjadi pemain yg paling
muda mengikuti kejuaraan ini. Setelah mengikuti MUPC, saya kembali
mengikuti kejuaraan Medco dan berhasil menjadi juara 1 nasional setelah
di final mengalahkan tim jawa timur. Saat itu saya bermain bersama
dengan Delton stevano, Adixi lenzivio dan Fahreza Agamal yang sekarang
bermain bersama kembali di Persija Jakarta. Setelah kejuaran Medco
selesai, di tahun yang sama saya di panggil untuk memperkuat timnas
dalam Pra Piala AFC U16 di Jakarta dan Timnas U17 Piala AFC di
Uzbekistan. Setelah selesai memperkuat TimNas saya kembali berlatih
untuk kejuaran MUPC di Jakarta. Kejuaran MUPC kedua ini Villa 2000 juara
untuk mewakili Indonesia di zona Asia-Pacific di Malaysia. Di sini saya
mendapatkan 3 penghargaan Topskorer, Midfielder Terbaik dan MVP (Most
Valuable Player). Di zona Asia-Pacific tim kami menjadi kampiun di ajang
MUPC U-15 setelah mengalahkan tim dari Malaysia di Final, saya
mendapatkan penghargaan kembali yaitu MVP PLAYER. Mimpi yang menjadi
nyata buat saya pribadi bisa mengikuti final round MUPC di markas
Manchester United.
Setelah dari MU saya mencoba mengasah
kembali kemampuan saya dengan bergabung bersama Persas Sabang yang
sedang mengikuti kompetisi divisi 2 liga Indonesia dan saya berhasil
mempromosikan ke divisi 1, saat itu umur saya masih 15 tahun. Tahun
berikutnya saya pindah ke PS.SIAK yang mengikuti kompetisi divisi 1. Di
tahun 2011, saya dipanggil mengikuti seleksi Persija Senior. Saya
bersyukur karena saya lolos dari seleksi terpilih 5 (lima) orang pemain
muda dan akhirnya saya bisa diterima bergabung bersama tim senior, saya
sangat senang karna hasil kerja keras saya selama ini tidak sia-sia.
Sosok yang paling berperan untuk anda ?
Sosok yang paling berpengaruh adalah kedua orang tua dan orang-orang yang selalu ada di sekitar saya.
Apakah postur mungil mempengaruhi gaya permainan anda?
Tidak sama sekali, saya ingin menjadi diri saya sendiri.
Pertandingan yang paling berkesan untuk anda ?
Saat bertanding melawan PSPS Pekanbaru,
karena itu pertandingan perdana saya, 2 (dua) hari setelah ulang tahun
saya dan memberi 1 assist untuk kemenangan Persija Jakarta.
Pemain dan pelatih idola anda ?
Pemain lokal saya mengidolai Greg
Nwokolo, sedangkan luar negeri Lionel Messi. Pelatih favorit saya Alm
Coach Jauhari (Villa 2000).
Visi dan misi untuk karir anda kedepannya dan untuk Persija Jakarta ?
Saya ingin sukes di sepak bola karena
itu impian saya sejak dulu dan untuk Persija Jakarta, saya ingin
mempersembahkan trofi juara.
Kesan dan pesan anda untuk Jakmania?
Untuk The Jakmania kalian AMAZING!!! Terus dukung Persija dengan kreativitas yang kalian miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar