Kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas sangat prihatin dengan
jatuhnya korban jiwa usai pertandingan Persija Jakarta vs Persib
Bandung, Minggu, 27 Mei lalu. Menurutnya, nyawa bukanlah harga yang
pantas untuk dikorbankan demi sebuah fanatisme.
"Mewakili
Persija saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Saya rasa sepakbola
tidak seharusnya sampai melibatkan hal seperti itu. Nyawa itu terlalu
mahal harganya untuk sekedar fanatisme," ujar Bepe dalam jumpa pers di
kantor Persija, Senayan, Rabu, 30 Mei 2012.
Tiga orang tewas
akibat dikeroyok usai pertandingan Persija vs Persib Minggu lalu. Ketiga
korban di temukan di lokasi yang berbeda di kawasan GBK. Meski
demikian, pihak kepolisian membantah kalau mereka merupakan korban
bentrok antar suporter.
Belakangan diketahui bahwa salah seorang
korban, Rangga Cipta Nugraha merupakan warga Bandung yang juga
pendukung Persib alias bobotoh. Rangga yang sehari-hari bekerja di
Jakarta datang ke GBK bersama rekannya, Yoga untuk menyaksikan Persib
bertanding.
Salah satu korban lainnya adalah Lazuardi merupakan
warga Jakarta. Kepala Bidang Operasional Satuan Polisi Pamong Praja DKI
Jakarta, Darwis Silitonga, menjelaskan bahwa Lazuardi tewas setelah
dikeroyok pendukung Persija yang mencurigainya sebagai anggota
Viking--salah satu kelompok suporter Persib Bandung.
Bepe
berpendapat, sepakbola Indonesia sedang berada di titik terendah
menyusul kisruh yang terjadi. Jatuhnya korban jiwa menurutnya hanya
menambah rumit atmosfer sepakbola nasional.
"Sepakbola Indonesia
ini harus kehilangan nyawa-nyawa yang saya kira tidak perlu. Jujur
bahwa sepakbola Indonesia ini sudah di titik nadir. Ini katakanlah
berada di saat terburuk sepanjang 13 tahun saya main di sepakbola
Indonesia," kata Bambang.
"Di saat kita sedang menunggu
keputusan dari FIFA yang mungkin berat buat kita, hal seperti ini
terjadi. Ini pukulan yang luar biasa buat kita," pemain yang sempat
berkostum Selangor FC itu.
"Setiap terjadi kejadian seperti ini,
kita selalu bilang semoga ini jadi yang terakhir. Nyatanya tidak
seperti itu. Setiap manusia punya cita-cita, masa depan, punya hal yang
diharapkan. Tapi, semua itu hilang karena kejadian seperti ini,"
sambung pemain bernomor punggung 20 itu.
Bepe juga berharap
permasalahan sepak bola Indonesia mendapat perhatian dari seluruh
pihak. "Sepakbola Indonesia ini sudah rusak dan jangan lagi ditambah
dengan hal-hal seperti ini. Mari kita sama-sama sadari bahwa sepak bola
itu milik seluruh elemen bangsa," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar