masih inget sama pakta integritas ? ya. pakta yg dibuat oleh Save Our Soccer dan Aliansi Suporter Indonesia ini saat ini hanya dianggap angin lalu dan seolah dilupakan.konon katanya pakta ini dibuat untuk upaya membebaskan sepak bola dari politik,dan harus ditanda tangani oleh para peserta calon ketua umum PSSI tahun 20010/2011 kira-kira bunyinya seperti berikut :
1. Bahwa saya akan melaksanakan seluruh amanat kongres PSSI sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
2.
Bahwa saya akan menaati hukum atau undang-undang yang berlaku di
Republik Indonesia, baik yang berhubungan dengan sepak bola maupun di
luar sepak bola.
3. Bahwa saya akan menjadi pengurus PSSI hanya
untuk kepentingan kemajuan sepak bola Indonesia, bukan kepentingan
golongan atau kepentingan parpol apa pun.
4. Bahwa saya tidak akan melanggar statuta FIFA maupun peraturan lain yang mengikat dan harus dipatuhi PSSI.
5.
Bahwa saya tidak akan menggunakan kekayaan organisasi PSSI di
tingkat pusat maupun daerah, baik kekayaan yang berwujud maupun tidak
berwujud, untuk kepentingan di luar sepak bola Indonesia.
6.
Bahwa saya bersedia mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai
pengurus PSSI apabila melanggar salah satu atau lebih dari apa yang
saya nyatakan di atas, melalui mekanisme dan ketentuan yang berlaku di
PSSI.
7. Bahwa saya siap melepas jabatan saya di instansi
pemerintah, pengda, pengcab, dan klub yang ikut dalam kompetisi di
lingkup PSSI, sehingga tak ada rangkap jabatan.
8. Bahwa saya bersedia keluar sebagai kader partai aktif dan hanya berkonsentrasi pada kepengurusan PSSI.
Dan ironisnya ketika ketum PSSI melanggar statuta dan telah pula melanggar pakta integritas sendiri seolah-olah mereka tutup telinga dengan apa yang terjadi. Mungkin in sudah saatnya pssi dilaporkan ke FIFA dan gue berharap indonesia terkena suspend dari FIFA biar semua pada mikir kalo ketum PSSI dipilih untuk jadi pemimpin bukan penguasa. so gak apa-apa sepakbola indonesia di SUSPEND beberapa tahun dan setelah itu mulai dari NOL kita bangun sepakbola negri ini dengan orang yg benar-benar tulus membangun sepakbola INDONESIA. kalau sepakbola kita terus dipolitisasi seperti ini jangan berharap sepakbola kita bisa berbicara banyak di kancah internasional. karena sepakbola akan terlihat lebih indah jika tidak dicampur adukkan dengan embel-embel kelompok atau segelintir golongan.yg akan jadi korban ya pemain, suporter dan seluruh rakyat indonesia. REVOLUSI BELUM BERAKHIR !!!!!!!!!!!!!!!!
Cari Blog Ini
Sabtu, 15 Oktober 2011
Rabu, 12 Oktober 2011
KRONOLOGIS TENTANG MANAJEMEN PERSIJA ( ASLI )
JakOnline-Berikut
Kronologis PT yang selama ini ada di Persija, mulai dari PT. Persija
Jaya, PT. Persija Jaya, dan PT. Persija Jaya Jakarta
PT Persija Jaya dibentuk untuk memenuhi persyaratan kepesertaan Persija di ISL 2008-2009
PT Persija Jaya sahamnya dimiliki oleh 7 orang (DS,MN,PG,BE,BC,SS dan ZU) dengan janji
bahwa nanti klub2 amatir akan dibagi saham sehingga Ketua Umum Persija
TTmemberikan mandate untuk menjadi Administrator Persija di ISL
2008-2009
PT Persija Jaya mengalami masa sulit akibat “partai usiran” di Solo, Malang dan Jepara sepanjang musim 2008-2009.
PT Persija Jaya kemudian mencari investor baru, dan muncullah nama Edy Joenardi
Mayoritas klub amatir Persija tidak setuju dengan Edy Joenardi, Pemda
DKI “keberatan” sehingga Ketua Umum Persija TT secara resmi menolak
rencana Edy Joenardi masuk ke Persija. Kemudian TT mencabut mandat PT
Persija Jaya sehingga PT Persija Jaya VAKUM.
Memasuki musim
2009-2010 sebenarnya Persija tidak memiliki badan hukum pada saat
pendaftaran, namun mendapatkan kelonggaran dari PSSI dan BLI. Baru pada
pertengahan musim dibentuk PT Persija Jakarta. Namun pembentukan PT ini
tidak mulus dikarenakan Pemda DKI keberatan dengan komposisi kepemilikan
saham serta manajemen. Sementara TT juga tidak kunjung mendapatkan
persetujuan dari KSAL untuk menjabat sebaga Komisaris Utama PT Persija
Jakarta. (Salah satu hal adalah dikarenakan TT diadukan melakukan
tindakan korupsi oleh BC, hal ini kemudian tidak terbukti). PT Persija
Jakarta kemudian tidak mendapatkan pengesahan dari Menkumham.
Menjelang musim 2010-2011 dibentuk PT Persija Jaya Jakarta (Benny Erwin
sebagai Direktur Utama) dan mendapat mandate dari TT sebagai
administrator Persija musim 2010-2011.
Pada tanggal 30 Juli 2011
Persija mengadakan RUA di Hotel Grand Cempaka dan menghasilkan Ferry
Paulus sebagai Ketua Umum yang baru
Tanggal 9 Agustus 2011 PT
Persija Jaya Jakarta mengadakan Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa dan
menghasilkan susunan manajemen yang baru yaitu : Saifullah (Walikota
Jakpus) dan FP sebagai Direktur Utama.
Susunan Manajemen PT Persija Jaya :
Komisaris Utama : Djajat Sudrajat (almarhum)
Komisaris : M. Nigara
Komisaris : Pintor Gurning
Direktur Utama : Benny Erwin
Direktur : Bambang Sutjipto
Direktur : Soni Sumarsono
Direktur : Zulfikar Utama
7 Nama diatas sekaligus menjadi pemegang saham PT Persija Jaya.
Masalah KRUSIAL :
1. Sejak awal (tahun 2008) M.Nigara tidak pernah menyatakan persetujuan
menjadi Komisaris ataupun menjadi pemegang saham namun tiba-tiba
namanya sudah tercantum di Akta Notaris pendirian PT.
2. Secara Legal Formal, PT Persija Jaya dimiliki oleh 7 nama diatas tersebut. (BUKAN MILIK klub2 amatir Persija)
3. PT Persija Jaya pada tahun 2009 hampir menjual saham dan hak
pengelolaan Persija kepada Edy Joenardi , tanpa sepengetahuan Ketua Umum
Persija saat itudan persetujuan klub2 amatir Persija( Hal ini membuat
Ketua Umum saat itu Toni Tobias mencabut mandate pengelolaan Persija
dari PT Persija Jaya). Untung hal ini tidak terjadi karena akhirnya
ketahuan siapa Edy Joenardi itu sebenarnya. Sejak itu PT Persija Jaya
VAKUM.
4. Pada Agustus 2011 Bambang Sutjipto mendaftarkan PT
Persija Jaya untuk mengikuti Verifikasi PSSI (Bambang Sutjipto mengaku
sebagai Direktur Utama PT Persija Jaya), Dokumen yang diserahkan hanya
Akta Notaris Pendirian PT serta Pengesahan PT dari Menkumham. Makanya
nilai verifikasi mereka hanya 11.
5. Benny Erwin merasa bahwa
dirinya sebagai Direktur Utama PT Persija Jaya tidak diberitahu oleh
Bambang Sutjipto bahwa PT Persija Jaya akan mendaftar ke PSSI.
6. Setelah berbagai manuver politik yang dilakukan gagal, maka secara
tiba2 PT Persija Jaya mengubah susunan Direksi, Pintor Gurning ditunjuk
menjadi Direktur Utama dan hal ini langsung diberikan sebelum Rapat Exco
PSSI Jumat yang lalu sehingga keputusan Rapat Exco PSSI memutuskan PT
Persija Jaya sebagai administrator Persija di Kompetisi berikut dengan
alasan seperti yang diberitakan di media massa.(JO) ... dengan membaca artikel ,ini kita bisa mengambil sikap untuk cerdas dalam bersikap maupun bertindak, PERSIJA YA JAKMANIA, PERSIJA YA BEPE, DAN YANG JELAS PERSIJA BUKAN JAKARTA FC !!!!!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)