oleh: yusuf dwi mahardika
Belakangan terdengar isu-isu tidak sedap soal beberapa ragam budaya indonesia diklaim oleh negara tetangga, sebenarnya bukan isu tapi sudah menjadi realita dan telah menimbulkan polemik berkepanjangan antara kedua negara. Sudah dari zaman soekarno hubungan indonesia-malaysia tidak berjalan harmonis, gue mau sedikit cerita ah, kali aja bermanfaat..hahaiii.Berawal dari keinginan federasi malaya yg lebih dikenal sebagai persekutuan tanah melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan brunei, sabah dan sarawak ke dalam federasi malaya (sekarang malaysia) yg tidak sesuai dengan perjanjian manila accord. Hal ini membuat presiden soekarno geram yg menganggap pembentukan federasi malaya adalah " boneka inggris " merupakan bentuk kolonialisme dan imperialisme dlm bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negri dan pemberontakan di indonesia. Hal ini tentu memicu demonstrasi anti-indonesia di kuala lumpur ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto soekarno, membawa lambang negara garuda pancasila ke hadapan tenku abdul rahman (perdana mentri malaysia saat itu) dan memaksanya untuk menginjak garuda. Amarah soekarno terhadap malaysia pun meledak hinggga akhirnya presiden soekarno memproklamirkan gerakan ganyang malaysia melalui pidato beliau yg amat bersejarah berikut ini : " kalau kita lapar itu biasa, kalau kita malu itu juga biasa, namun kalau kita lapar atau malu itu karena malaysia, kurang ajar !..kerahkan pasukan ke kalimantan, hajar cecunguk malayan itu ! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita di injak-injak oleh malaysian keparat itu. Doakan aku, aku akan berangkat ke medan juang sebagai patriot bangsa. Sebagai martir bangsa dan sebagai peluru bangsa yg tak mau di injak-injak harga dirinya. Serukan..serukan ke seluruh pelosok negri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini, kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memikiki gigi yg kuat dan kita juga masih memiliki martabat. yoooo.....ayooooo.kita ganjang ...ganjang malay..ganjang malaysia, bulatkan tekad semangat kita badja, peluru kita banyak, nyawa kita banyak, bila perlu satoe-satoe !!!!.
siapa sih yg tidak membara jiwanya jika membaca pidato tsb. mungkin sebagian dari kita menginginkan sifat soekarno ada di dalam pemimpin saat ini yg hanya memilih diam ketika budaya, wilayah, dan sumber daya alamnya diklaim oleh negara tetangga. sebenarnya ini salah siapa ?. jawabannya adalah berkaca pada diri kita sendiri, banyak dari kita masyarakat dan generasi muda indonesia menginginkan kembalinya ganyang malaysia sedangkan kita sendiri kurang peduli untuk melestarikan budaya kita sendiri,ironis memang, misalnya tarian lesung yg berasal dari banten,tarian ini terancam punah akibat kurang adanya regenerasi dari anak muda untuk melestarikannya, kini rata rata para pemuda indonesia cenderung memilih budaya barat ketimbang budaya sendiri, kadangt terkesan menganggap budaya dalam negri sendiri terkesan kuno atau ketinggalan jaman, gw tau tidak semua orang indonesia seperti itu, akan tetapi pada moment seperti inilah yg membuat negera tetangga leluasa mengklaim budaya kita, gw cuma saran mending kita sama-sama instropeksi diri kita masing-masing kenapa budaya kita dengan gampangnya diklaim oleh negara tetangga, itu karena ulah kita sendiri!!!!!!...negara tidak akan hancur kecuali jika negara itu sendiri yg menghancurkanya....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar